Sunday, 30 November 2014

0 Perhatikan 3 Perkara Untuk Mendapatkan Keampuhan Doa



Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.

Pada dasarnya, doa-doa yang disyariatkan dalam Al-Qur'an maupun Sunnah sangat mujarab dan penuh manfaat. Khasiat yang disebutkan di dalamnya benar-benar ada. Baik doa tersebut berisi permintaan kebaikan atau perlindungan dari keburukan.

Misalnya doa saat sinnggah di sebuah tempat dalam hadits dari Khaulah binti Hakim al-Salamiyah Radhiyallahu 'Anha berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ

"Siapa yang singgah di suatu tempat, lalu ia membaca: A'udzu Bikalimaatillaahit Taammaati min Syarri Maa Khalaq (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya) maka tak ada sesuatupun yang membahayakannya sehingga ia beranjak dari tempatnya tersebut." (HR. Muslim)

Siapa yang membaca doa ini dengan benar, maka ia akan terlindungi dari berbagai gangguan, keburukan, dan kejahatan (seperti sakit atau pengaruh buruk) yang ditimbulkan oleh makhluk yang memiliki keburukan dan potensi jahat, seperti jin, manusia, dan selainnya, baik yang nampak atau tersembunyi sehingga ia meninggalkan termpat tersebut. Seperti sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Maka tak ada sesuatupun yang membahayakannya sehingga ia beranjak dari tempatnya tersebut."

Imam al-Qurthubi telah memberikan kesaksian atas doa ini. Beliau telah membuktikannya dan biasa mempraktekkannya, sehingga pada suatu malam beliau lupa membacanya saat memasuki rumahnya sehingga beliau tersengat kalajengking. Lalu beliau berkata, "Maka aku berpikir (merenung), ternyata aku telah lupa berta'awudz (berlindung) dengan kalimat-kalimat tersebut."

Namun terkadang seseorang yang sudah membacanya namun masih juga tersengat binatang, diganggu jin, atau kecurian. Apanya yang salah? Apa doanya tidak mujarab? Ataukah yang mengabarkan berdusta?

Seorang muslim wajib mengimani, apa yang diberitakan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah benar, dan apa yang beliau perintahkan pasti membawa manfaat. Beliau tidak berdusta dan tidak mengarang-ngarang sendiri dalam memberikan tuntutan. Semua itu berasal dari wahyu yang beliau terima dari Rabbnya dan Tuhan kita semua.

. . . doa dan bacaan ta’awudz (perlindungan) itu seperti senjata (pedang). Hebatnya sebuah pedang bukan hanya bergantung kepada ketajamannya saja, tapi juga orang yang menggunakannya. . .

Ibnul Qayyim dalam kitabnya Al-Jawab al-Kaafi Liman Sa-ala ‘An al-Daa’ al-Syaafii, menjelaskan tentang sebab doa itu mujarab. Beliau mengibaratkan doa dan bacaan ta’awudz (perlindungan) itu seperti senjata (pedang). Hebatnya sebuah pedang bukan hanya bergantung kepada ketajamannya saja, tapi juga orang yang menggunakannya. Apabila pedang itu sempurna, tidak ada cacatnya, sementara penggunanya adalah orang yang kuat, serta penghalang-penghalangnya hilang, maka pedang tersebut pasti bisa membinasakan musuh. Namun sebaliknya, jika salah satu dari tiga syarat tadi luput, maka kehebatannya juga berkurang.

Begitu juga doa, jika kalimatnya sendiri tidak benar, atau orang yang berdoa tidak mengabungkan antara hati dan lisannya dalam berdoa, atau di sana ada penghalang dari dikabulkannya doa, maka pasti tidak akan diperoleh manfaat dari doa yang dibaca tersebut.

Misalnya, membacakan surat Al-Fatihah atas orang sakit akan menjadi obat. Namun ada orang yang membacanya, tapi tidak menyembuhkan. Maka itu bukan karena al-Fatihahnya yang tidak mujarab, tapi bisa jadi karena salah membacanya, pembacanya tidak kuat keyakinannya atau adanya mawani' antara sebab dan pengaruhnya.

Misal lain, orang yang membaca doa ketika akan berjima' maka syetan tidak akan bisa menimpakan gangguan pada anak tersebut. Namun, ada orang yang sudah membacanya, tapi anaknya tetap diganggu syetan. Maka hal itu bukan karena doanya tidak benar, tapi bisa ada masalah pada diri orang yang berdoa atau adanya mawani' yang menghalangi terkabulnya manfaat.

Maka saat doa tidak dikabulkan, hendaknya ia mengintrospeksi diri dan mencari tahu apa yang menghalangi dari terkabulnya doa perlindungan yang dibacanya tersebut. Mungkin, karena makanan yang tidak halal, banyaknya kemaksiatan yang dikerjakan, atau mungkin masih ada durhaka kepada orang tua. Wallahu Ta'ala A'lam.

- Source: http://www.voa-islam.com/read/doa/2014/01/18/28703/perhatikan-3-perkara-untuk-mendapatkan-keampuhan-doa/#sthash.zNB1IzKf.8mKSFRK1.dpuf

0 5 Alasan Birrul Walidain Penting Bagi Seorang Muslim



Oleh : Ust. Badrul Tamam 

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dna para sahabatnya. Memuliakan orang tua dan berbuat baik kepada keduanya memiliki kedudukan tinggi dalam agama ini. Allah sandingkan birrul walidain dengan perintah ibadah kepada-Nya semata di beberapa ayat dalam Kitab-Nya. Ini menunjukkan keutamaan tinggi yang dimilikinya. Ini menunjukkan sangat wajibnya berbuat baik kepada keduanya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

 وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا 
 “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah selain kepada-Nya dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. ” (QS. Al-Isra’: 23) 

 واعبدوا الله وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وبالوالدين إِحْسَاناً 
 “Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (QS. Al-Nisa’: 36) 

Bahkan terhadap orang tua yang musyrik dan mengajak kepada kesyirikan, Islam tidak membolehkan anak berbuat kurang ajar. Islam tetap memerintahkan berbuat baik kepada keduanya tanpa menuruti ajakan mereka tersebut.
 وَإِن جَاهَدَاكَ على أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدنيا مَعْرُوفاً
 “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS. Luqman: 15) 

وَوَصَّيْنَا الإنسان بِوَالِدَيْهِ حُسْناً وَإِن جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَآ 
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya.” (QS. Al-Ankabut: 8)
. . . . terhadap orang tua yang musyrik dan mengajak kepada kesyirikan, Islam tidak membolehkan anak berbuat kurang ajar, tanpa menuruti perintahnya tersebut. . . .
Ada lima alasan birrul walidain (memuliakan dan berbuat baik ke kedua orang tua) menjadi sangat wajib penting atas setiap muslim. 
Pertama, memuliakan orang tua dan berbuat baik kepada keduanya bentuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, 

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا
 “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. . .” (QS. Al-Ahqaf: 15) 

 وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا 

 “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".” (QS. Al-Isra’: 23-24) 

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu 'Anhu, ia pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Amal apa yang paling dicintai Allah Ta’ala” beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Lalu bertanya agi, “Lalu apa?” beliau menjawab, “Birrul walidain (berbuat baik ke orang tua).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

Kedua, Memuliakan kedua orang tua dan berbuat baik kepada keduanya menjadi sebab masuk surga. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: 

رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلْ الْجَنَّةَ 

“Celaka, celaka, celaka. Ditanyakan kepada beliau: siapa itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: siapa yang mendapati kedua orang tuanya berusia tua, salah seorang atau kedua-duanya llalu ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim dan lainnya). 

Ketiga, memuliakan kedua orang tua dan berbuat baik kepada keduanya sebab mendapat ridho dan cinta keduanya. Sedangkan keridhoan Allah bersama keridhoan orang tua. 

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, 

رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ 

"Keridhoan Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua." (HR. Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim. Dishaihkan Al-Albani di Silsilah Shahihah, no. 516). 

Keempat, melalui sebab orang tua kita hadir di dunia. Jasa keduanya dalam merawat, menjaga, dan membesarkan kita tak terkira nilainya. Maka sangat pantas kalau kita memuliakan kedua orang tua kita, berbuat baik kepada keduanya, berterima kasih kepada keduanya. Secara khusus, Allah perintahkan untuk bersyukur (berterima kasih dan membalas budi) kepada keduanya, setelah perintah bersyukur kepada-Nya. 

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ 

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14). 

Kelima, birrul walidain menjadi sebab seseorang akan disayang anak-anaknya dan mendapat bakti mereka. Karena, balasan bagi seseorang sesuai dengan jenis amalnya. Siapa yang berbakti ke orang tua, maka anak-anaknya kelak akan berbakti kepadanya sebagai balasan atas baktinya tersebut. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, 

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ 

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. Al-Rahman: 60).  
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, 

بَرُّوا آبَاءَكُمْ تَبَرَّكُمْ أَبْنَاؤُكُمْ 
“Berbuat baiklah ke orang tua–orang tua kalian, niscaya anak-anakmu akan berbuat baik kepadamu.” (HR. Al-Thabrani, Al-Hakim, dan Abul Qasim dalam Fawaidnya. Syaikh Al-Albani mendhaifkannya). 

Penutup  
Setelah ini, tidak ada alasan lagi bagi seorang muslim berani kurang ajar dan tidak peduli terhadap orang tuanya. Sesungguhnya dalam memuliakan orang tua dan berbuat baik kepada keduanya ada pahala yang besar di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Wallahu A’lam. 

- Source : http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2014/11/24/34046/5-alasan-birrul-walidain-penting-bagi-muslim/#sthash.tBdla71L.dpuf

Saturday, 29 November 2014

0 Manfaat Wudhu dan Shalat Dikaji Secara Ilmiah

Sahabat,,, Dari berbagai hasil penelitian yang di lakukan oleh berbagi ilmuan di dunia membuktikan bahwa wudhu dan salat lima waktu yang dilakukan oleh umat Muslim memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut ini adalah rangkuman manfaat wudu dan shalat lima waktu dikaji secara ilmiah berdasarkan hasil penelitian terbaru. 1. Manfaat Wudhu Dikaji Secara Ilmiah a. Manfaat secara umum Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi (tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan secara tekanan. Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersuci merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban kulit. Kalau kulit sering kering akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman. Dengan bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar (pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga). Seperti kita ketahui kulit merupakan tempat berkembangnya banya kuman dan flora normal, diantaranya Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit). Begitu juga dengan rongga hidung terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit pneumoni paru), Neisseria sp, Hemophilus sp. Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman. Cara ini baru dikenal abad ke-20,sebagaimana kita tahu jepang membutuhkan 100 tahun untuk membiasakan cuci tangan, kapanye2 cuci tangan juga sedang gencar2nya di media massa, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu. Luar Biasa! b. Keutamaan Berkumur –kumur Berkumur –kumur berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan mulut. Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Manfaat berkumur lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang. c. Istinsyaq Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman.Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan. Dengan istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat dicegah. Penelitian ilmu modern yang dilakukan oleh tim kedokteran Universitas Aleksandria membuktikan bahwa kebanyakan orang yg berwudhu secara kontinyu, maka hidung mereka bersih dan bebas dari debu, bakteri dan mikroba. Tidak diragukan lagi bahwa lubang hidung merupakan tempat yg rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan membasuh hidung secara kontinyu den melakukan istinsyaq (memasukan dan mengeluarkan air ke dan dari hidung di saat berwudhu), maka lubang hidung menjadi bersih dan terbebas dari radang dan bakteri, dan ini mencerminkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Proses ini dapat menjaga manusia akan bahaya pemindahan mikroba dari hidung ke anggota tubuh yg lain d. Membasuh Wajah dan Kedua Telapak Tangan Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sampai ke siku memiliki manfaat yang sangat besar dalam menghilangkan debu dan mikroba, lebih dari membasuh hidung. Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sanpai ke siku juga daat menghilangkan keringat dan permukaan kulit dan membersihkan kulit dari lemak yg dipartisi oleh kelenjar kulit, dan ini biasanya menjadi tempat yg ideal untuk berkembang biaknya bakteri. Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai dengan pensucian kaki beserta telapak kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita e. Membasuh Kedua Telapak Kaki Membasuh kedua telapak kaki dengan memijat secara baik danpat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, karena telapak kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Orang yang berwudhu seakan-akan memijat seluruh tubuhnya satu-persatu, padahal ia hanya membasuh kedua telapak kakinya dengan air dan memijatnya dengan baik. Ini merupakan salah satu rahasia timbulnya perasaan tenang dan nyaman yang dirasakan oleh seorang muslim setelah berwudhu 2. Manfaat Shalat Lima Waktu Dikaji Secara Ilmiah Didalam shalat terdapat berbagai gerakan-gerakan yang dilakukan secara berulang-ulang. Yang setelah dikaji secara ilmiah gerakan-gerakan tersebut memiliki manfaat secara ilmiah bagi kesehatan tubuh kita. Gerakan sholat Dr.Bahar Azwar, SpB Onk, seorang spesiali bedah umum dan supersialis bedah onkologi dari FKUI/RSCM dalam bukunya mengatakan: “Shalat dimulai dengan takbir.Bagi kesehatan ia adalah awal dari operasi gabungan yang disertai oleh semuasistem tubuh seperti pertahanan, aliran getah bening,pernapasan, pengembangan dan pengempisan paru, pencernaan, pijatan usus, kerangka, olahraga tulang dan otot, makanan, darah, penglihatan, mata yang dipusatkan, pendengaran, telinga, yang diistrahatkan, rohani yang diserahkan mutlak kepadanya, dan sistem lain sesuai dengan kodratnya”. Seorang Doktor ahli saraf asal Amerika tertarik memeluk Islam setelah ia melakukan kajian saraf. Ia mengatakan terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Setelah melakukan kajian yang memakan waktu akhirnya ia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang melakukan sholat yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti kadar sembahyang 5 waktu yang diwajibjan oleh Islam. Gerakan shalat mirip yoga Menurut seorang ahli sufi, Prof Hazrat Syah Maqshud Ahadiq Angha, dalam kitabnya yang berjudul Al-Shalah, kelima sikap tubuh saat shalat mampu menyelaraskan aspekaspek pikiran (niat dan keinginan), kata-kata (pelafalan), dan tindakan, sehingga meningkatkan kesehatan dan penyembuhan dalam sebuah medan energi. Sikap sujud mirip dengan sikap yoga yang disebut shashaungasana atau sikap kelinci. Gerakan menekankan jidat atau puncak kepala ke tanah secara berulang merupakan langkah strategis untuk mengaktifkan, merangsang, dan mengalirkan kelenjar pineal. Kelenjar pineal adalah jendral bagi hormon-hormon lain yang menstabilkan dan memadu organ dalam berbagai proses fisiologis. Proses ini di antaranya kegiatan elektis pada sistem saraf pusat, kegiatan penggerak, siklus bangun atau tidur dan temperatur. Kelenjar ini juga memproduksi sejumlah neurotransmitter, termasuk serotonin, dopamine, dan melatonin yang semuanya bertanggung jawab atas keseimbangan otak. Serotonin mengatur suasana hati, seperti juga endorfin mengontrol rasa sakit. Dopamine merangsang temperatur dan metabolisme yang menambah tingkat energi, kesiagaan dan kemampuan mental. Melatonin menentukan siklus pola tidur dan paling banyak diproduksi di malam hari (paling sedikit di siang hari), puncaknya pukul 02.00 dinihari, ketika shalat tahajud berlangsung. Posisi berdiri tegak juga memiliki arti khusus. Dalam yoga, sikap ini disebut tadasana atau sikap gunung (mountain pose). Dengan melatih berdiri tegak terus menerus secara benar akan memberi kekuatan pada paha lutut, leher dan pundak. Sikap gunung akan memperbaiki postur tubuh, sehingga tidak bungkuk dan menyeimbangkan pikiran. Gerakan membungkuk (ruku) dalam yoga berfungsi untuk menenangkan ritme napas. Juga membuat panas tubuh meningkat. Sistem saraf yang berada di punggung dirangsang dengan gerakan ini, sehingga pikiran menjadi tenang. Gerakan ini bisa mengatasi insomnia dan sangat bagus dilakukan sebelum tidur. Bila kita membungkuk benar-benar dan melakukan pernapasan dengan benar, maka dapat membantu mengurangi ketegangan di otot wajah. Wajah menjadi rileks karena seluruh darah dialirkan ke wajah. Berikut dibawah ini adalah gerakan salat dan manfaatnya bagi kesehatan. a. Berdiri lurus Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan pernapasan, pencernaan dan tulang. b. Takbir Takbir merupakan latihan awal pernapasan, Paru-paru adalah alat pernapasan, Paru kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari tulang iga yang melengkung dan tulang belakang yang mencembung. Susunan ini didukung oleh dua jenis otot yaitu yang menjauhkan lengan dari dada (abductor) dan mendekatkannya (adductor). Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya, hingga rongga dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat tangan berarti meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah yang membawa oksigen menjadi lancar. c. Ruku Dengan ruku’, memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher oleh karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar bila ruku’ dilakukan dengan benar yaitu meletakkan perut dan dada lebih tinggi daripada leher. Ruku’ juga mengempiskan pernapasan. Pelurusan tulang belakang pada saat ruku’ berarti mencegah terjadinya pengapuran. Selain itu, ruku’ adalah latihan kemih (buang air kecil) untuk mencegah keluhan prostat. Pelurusan tulang belakang akan mengempiskan ginjal. Sedangkan penekanan kandung kemih oleh tulang belakang dan tulang kemaluan akan melancarkan kemih. Getah bening (limfe) fungsi utamanya adalah menyaring dan menumpas kuman penyakit yang berkeliaran di dalam darah. d. Sujud Sujud Mencegah Wasir, mengalirkan getah bening dari tungkai perut dan dada ke leher karena lebih tinggi. Dan meletakkan tangan sejajar dengan bahu ataupun telinga, memompa getah bening ketiak ke leher. Selain itu, sujud melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir. Sujud dengan cepat tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah bening dan tidak melatih tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada di sebagian sahabat Rasul menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam bersujud. Selain itu sujud adalah manifestasi ketotalan kita dalam berpasrah diri kepada Allah, bahwa manusia adalah mahluk yang lemah, seorang hamba yang sudah bisa menikmati sholatnya, maka jiwanya dalam titik nol, dalam kondisi yang paling pasrah dan stabil, seseorang yang dilanda stres akan terlepas segala beban di jiwa dalam posisi ini.selain secara fisik otot2 leher yang kaku karena stres akan diulur, sehingga seorang hamba yang beriman dan pandai memaknai sholatnya tidak akan pernah dilanda keputusasaan (Stress) e. Duduk antara 2 sujud Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan kelenjar keringat karena bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegah terjadinya pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki jadi tertekan sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki mulai dari mata kaki sehingga pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat secara optimal menopang tubuh kita. f. Salam Gerakan salam yang merupakan penutup sholat, dengan memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Gerakan ini juga akan mempercepat aliran getah bening di leher ke jantung. Sholat Lebih Canggih dari Yoga “Apakah pendapatmu sekiranya terdapat sebuah sungai di hadapan pintu rumah salah seorang di antara kamu dan dia mandi di dalamnya setiap hari lima kali. Apakah masih terdapat kotoran pada badannya?”. Para sahabat menjawab : “Sudah pasti tidak terdapat sedikit pun kotoran pada badannya”. Lalu beliau bersabda : “Begitulah perumpamaan sholat lima waktu. Allah menghapus segala kesalahan mereka”. (H.R Abu Hurairah r.a). Sangat disayangkan tidak ada universitas yang berani atau sengaja mengembangkan teknik gerakan sholat ini secara ilmiah. Belum lagi manajemen yang terkandung dalam bacaan sholat. Seperti doa iftitah yang berarti mission statement (dalam manajemen strategi). Sedangkan makna bacaan Alfatihah yang kita baca berulang sampai 17 kali adalah objective statement. Tujuan hidup mana yang lebih canggih dibandingkan tujuan hidup di jalan yang lurus, yaitu jalan yang penuh kebaikan seperti diperoleh orang-orang shaleh seperti nabi dan rasul. Ya, itulah beberapa manfaat yang telah ditemukan didalam wudu dan salat. Semoga dengan tau dan pahamnya kita terhadap manfaat wudu dan salat dikaji secara ilmiah dapat membuat kita lebih rajin lagi dalam beribadah. - Source : http://www.voa-islam.com/read/science/2014/11/26/34093/voaislamic-science-4-manfaat-wudhu-dan-shalat-dikaji-secara-ilmiah/#sthash.RPUDfHXp.jVk1kduf.dpbs

Thursday, 20 November 2014

0 Jurnal, Pengertian, Fungsi dan Bentuk-bentuknya.

Pengertian Jurnal dan Fungsinya Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama setelah bukti transaksi Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama setelah bukti transaksi. Fungsi jurnal adalah menyediakan catatan yang lengkap dan permanen dari semua transaksi perusahaan yang disusun dalam urutan kronologis kejadiannya sebagai referensi di masa mendatang. Tujuan mencatat transaksi ke dalam jurnal adalah untuk menunjukkan pengaruh setiap transaksi ke dalam akun perusahaan. Jurnal digunakan sebagai dasar untuk melakukan posting ke akun di buku besar. Dalam siklus akuntansi perusahaan, jurnal merupakan kegiatan pencatatan dasar sebelum posting akun di buku besar. Dengan demikian, bila terjadi kesalahan dalam membuat jurnal, mengakibatkan akun di buku besar juga salah, sehingga laporan keuangan pun pada akhirnya juga salah. Ayat-ayat jurnal merupakan pendebitan dan pengkreditan akun yang terlibat dalam suatu transaksi Jurnal juga merupakan permulaan pencatatan secara kronologis berupa pendebitan dan pengkreditan dari transaksi keuangan yang telah terjadi serta penjelasannya. Pendebitan dan pengkreditan transaksi dilakukan menurut kaidah pencatatan debit dan pencatatan kredit, dimana pencatatan debit harus dilakukan lebih dulu baru kemudian pencatatan kredit. Pencatatan debit dan pencatatan kredit ini merupakan kegiatan dalam jurnal yang biasanya juga disebut sebagai pencatatan ayat-ayat jurnal. Bentuk-Bentuk Buku Jurnal (Harian) Bentuk jurnal meliputi jurnal umum, jurnal khusus, jurnal penyesuaian (adjustment journal), jurnal penutup dan jurnal pembalik. Terdapat beberapa macam bentuk jurnal, diantaranya meliputi jurnal umum, jurnal khusus, jurnal penyesuaian (adjustment journal), jurnal penutup dan jurnal pembalik. Setiap bentuk jurnal ini memiliki fungsinya masing-masing. Jurnal umum adalah jurnal standar untuk transaksi secara umum Jurnal umum merupakan jurnal standar yang berbentuk secara umum. Jurnal ini biasanya juga disebut sebagai jurnal memorial. Umumnya buku jurnal atau buku harian menggunakan bentuk jurnal umum dua kolom. Kolom-kolom dalam jurnal ini meliputi: 1. Kolom Tanggal (A) Kolom ini digunakan untuk mencatat tanggal kejadian transaksi yang dicatat berdasar urutan kronologi kejadiaannya. 2. Kolom Keterangan (B) Kolom ini digunakan untuk mencatat ayat-ayat jurnal transaksi sesuai dengan urutan debet kredit dalam setiap transaksi. Ayat jurnal debit harus dicatat dahulu kemudian baru diikuti ayat jurnal kredit. Cara penulisan ayat jurnal kredit dilakukan dengan agak masuk ke dalam. Hal ini dilakukan untuk setiap transaksi. 3. Kolom Referensi (C) Kolom ini digunakan untuk menandai ayat-ayat jurnal yang sudah diposting ke buku besar. 4. Kolom Debit (D) Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah yang harus didebit dari suatu transaksi. 5. Kolom Kredit (E) Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah yang harus di kredit dari suatu transaksi. Selain kolom-kolom tersebut dalam setiap halaman buku jurnal harus diberi halaman jurnal (G) di pojok kanan atas serta judul jurnal (F) yang dibuat di tengah atas. Ilustrasi dibawah ini menjelaskan jurnal umum dua kolom dengan ayat jurnal yang sudah dicatat (dijurnal). Ilustrasi : Jurnal Umum Dua Kolom
Jurnal khusus adalah jurnal yang dibuat khusus untuk transaksi yang sering terjadi. Jurnal khusus adalah jurnal yang dibuat khusus untuk transaksi yang sering terjadi Jurnal khusus meliputi jurnal khusus penerimaan kas, jurnal khusus pengeluaran kas, jurnal khusus penjualan, dan jurnal khusus pembelian. Contoh jurnal khusus pengeluaran kas dan penerimaan kas nampak dalam ilustrasi-ilustrasi berikut: Ilustrasi : Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Ilustrasi : Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Sebagaimana jurnal umum, jurnal khusus ini juga terdiri dari beberapa kolom. Penjelasan untuk masing-masing kolom diberikan sebagai berikut: 1. Kolom tanggal berisi tanggal terjadinya transaksi yang dicatat secara kronologis. 2. Kolom keterangan berisi penjelasan bukti transaksi pengeluaran maupun penerimaan kas. 3. Kolom Referensi digunakan untuk menandai ayat-ayat jurnal yang sudah diposting ke buku besar 4. Kolom Debit di jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat akun yang terpengaruh oleh transaksi pengeluaran kas yang dilakukan beserta junlahnya, sementara itu kolom debit di jurnal penerimaan kas berisi jumlah kas yang masuk dalam transaksi. 5. Kolom Kredit dalam jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat jumlah yang dikeluarkan dalam transaksi, sedangkan kolom kredit di jurnal penerimaan kas berisi nama akun yang terpengaruh transaksi penerimaan kas beserta jumlahnya. Seperti pada jurnal umum, di jurnal khusus inipun untuk setiap halaman jurnal harus dilengkapi dengan nomor halaman serta judul jurnal. Jurnal penyesuaian untuk menyesuaikan ayat-ayat jurnal yang belum tepat Jurnal penyesuaian (adjustment) adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo akun yang belum tepat, seperti saldo pos akrual dan deferal Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup akun-akun pendapatan, beban dan prive Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menutup atau membuat saldo menjadi nol atas akun pendapatan, akun beban akun laba/rugi, prive dan sebagainya. Akun-akun yang memerlukan jurnal penutup adalah akun-akun yang termasuk dalam kelompok akun laba/rugi. Jurnal pembalik untuk membalik ayat-ayat penyesuaian Sedangkan jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu. Source : http://kurikulum-baru.blogspot.com/2014/02/jurnal-pengertian-fungsi-dan-bentuk.html#.VG1jS2ddvIU

0 Mengenal Laporan Keuangan

Pada dasarnya informasi keuangan terdiri dari dua komponen pokok, yaitu laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya, berikut penjelasan dalam gambar:
Laporan keuangan (accounting statements) adalah hasil yang diperoleh dari proses akuntansi keuangan yang bermanfaat dalam memberikan informasi keuangan bagi pihak intern dan ekstern suatu perusahaan. Laporan keuangan juga sebagai penghubung antara data keuangan (aktivitas perusahaan) dengan pihak yang berkepentingan. Berikut beberapa daftar laporan keuangan: 1. Neraca (Balance Sheet) Adalah suatu daftar laporan yang sistematis yang berisi ringkasan aktiva (assets), utang/kewajiban (liabilities), dan modal (equity) dari suatu perusahaan yang ditutup pada tanggal terakhir periode akuntansi. 2. Laporan Laba Rugi (Income Statement) Adalah laporan yang menunjukkan ringkasan penghasilan (pendapatan), biaya, rugi dan laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu. 3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) Adalah laporan yang berhubungan dengan aliran kas masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam periode tertentu. 4. Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan ini bermanfaat dalam memberikan informasi tambahan, seperti tambahan informasi dalam neraca perhitungan laba rugi yang tidak bisa ditunjukan secara jelas, gunakanlah tanda kurung untuk menjelaskan secara langsung dalam laporan. Penyusunan Laporan Keuangan Siklus akuntansi adalah sebuah proses untuk menyediakan laporan keuangan suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu. Siklus ini menjelaskan dari awal terjadinya transaksi hingga proses penyajian laporan keuangan pada akhir periode akuntansi. Ada yang juga yang mengartikan bahwa siklus akuntansi adalah tahapan urutan transaksi serta proses peristiwa aktivitas akuntansi dari awal periode sampai akhir periode dengan tidak terputus, dalam artian berputar (siklus). Tahapan siklus akuntansi terdiri dari: - Tahap pencatatan, mulai dari pencatatan awal dokumen transaksi, pencatatan jurnal, pemindahan akun ke buku besar, dan pencatatan dalam neraca saldo. - Tahap pengikhtisaran, mulai dari pengikhtisaran dalam jurnal penyesuaian, jurnal pembalik dan neraca lajur. - Tahap pelaporan, terdiri dari laporan keuangan, jurnal penutup, dan NSSD (Neraca Saldo Setelah Penutupan) Berikut penjelasan siklus akuntansi dalam gambar:
Keterangan Gambar: Langkah pertama proses akuntansi adalah melakukan survei untuk transaksi keuangan. Survei dilakukan terhadap bukti transaksi keuangan, diantaranya nota, memo, cek, bon, dll. Setelah melakukan survei kemudian melakukan perencanaan untuk menganalisa bukti transaksi. Langkah selanjutnya setelah melakukan analisa bukti transaksi adalah pencatatan transaksi dalam buku jurnal, dilanjutkan dengan pengelompokan transaksi keuangan pada buku besar (pemostingan), semua transaksi yang sudah dikelompokan akan dijumlah di dalam buku besar yang akan menghasilkan saldo debet dan kredit. Saldo inilah yang nantinya akan dimasukan ke dalam neraca saldo. Langkah berikutnya adalah melakukan pencatatan data penyesuaian pada jurnal penyesuaian. Kemudian setelah melakukan penyesuaian pada jurnal penyesuaian langkah berikutnya adalah menyusun neraca lajur yang di dalamnya dihasilkan perhitungan neraca saldo disesuaikan, laba rugi dan neraca. Kemudian setelah menyusun neraca lajur, langkah berikutnta adalah menyusun laporan keuangan. Setelah menyusun laporan keuangan, langkah berikutnya adalah menyusun penutupan buku. Penutupan buku adalah persiapan untuk memasuki periode akuntansi berikutnya. Langkah berikutnya adalah pemostingan jurnal penyesuaian dan jurnal penutup ke dalam buku besar. Langkah terakhir setelah posting ke buku besar adalah pembuatan neraca saldo setelah penutupan dan jurnal pembalik.

0 Pengantar Akuntansi Dasar

Pengertian sederhana dari akuntansi adalah suatu ilmu yang digunakan untuk mempelajari aktivitas pengeluaran dan pemasukan keuangan. Sedangkan pengertian akuntansi dalam artian luas adalah proses kegiatan jasa untuk mengolah data-data keuangan atau input yang nantinya akan menghasilkan informasi keuangan atau output dalam ukuran uang yang bermanfaat bagi beberapa pihak yang berkepentingan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi keuangan akuntansi adalah: 1. Pihak intern Pihak intern adalah manajemen perusahaan, informasi keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengetahui perkembangan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Laporan keuangan aka dijadikan dasar penyusunan anggaran dan perumusan kebijakan ekonomi perusahaan. Karyawan, informasi keuangan sebagai dasar untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam pemberian, gaji, fasilitas, bonus dan untuk menilai prospek perusahaan sehingga dapat dijadikan dasar untuk memutuskan akan tetap bekerja di perusahaan tersebut atau pindah. 2. Pihak ekstern - Pemilik perusahaan, informasi keuangan dijadikan dasar untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan sebagai dasar untuk menilai kinerja dari manajemen perusahaan. - Bank atau Kreditur, informasi keuangan dijadikan dasar oleh pihak kreditur atau bank untuk menilai tingkat kesehatan suatu perusahaan yang akan dan telah melakukan pinjaman modal dan infromasi keuangan juga dijadikan dasar untuk mengetahui tingkat kemampuan debitur dalam mengembalikan kewajibannya (utang/pinjaman). - Investor, informasi keuangan dijadikan dasar dalam berinvestasi. Apakah modal yang diinvestasikan dalam suatu perusahaan akan memberikan keuntungan atau tidak. - Pemerintah, informasi keuangan digunakan sebagai dasar dalam penetapan besaran pajak yang akan dibayarkan oleh suatu perusahaan dan juga untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam pemberian UMR karyawan serta pemberian fasilitas-fasilitas bagi karyawan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan yang berlaku. 3. Pihak-pihak lain Pihak-pihak lainnya diantaranya mahasiswa yang membutuhkan informasi keuangan suatu perusahaan untuk menyusun skripsi, lembaga sosial sebagai dasar untuk menentukan suatu perusahaan yang akan dimintai untuk memberikan sumbangan atau donatur, dan calon relasi kerja untuk memutuskan apakah jadi bekerjasama atau tidak. Sumber : http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/pengantar-akuntansi-dasar.html

Tuesday, 18 November 2014

0 8 Sifat Khawarij dalam Sunnah

Oleh: Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Istilah khowarij semakin popular akhir-akhir ini. Setelah sejumlah kelompok menggelari pejuang Islam yang melawan kezaliman penguasanya yang menolak syariat Islam sebagai khowarij. Atau sejumlah aktifis yang memberikan kritik dan menuntut kemashlahatan mereka dengan aksi massa digelari khowarij karena melawan pemerintah. Juga munculnya sejumlah kelompok yang mengumbar takfir terhadap pihak-pihak yang dianggap menyimpang dari kalangan muslimin. Ringkasnya, istilah khowarij sudah diumbar dan disematkan dengan cara hak maupun batil. Diakui bahwa khowarij merupakan satu kelompok yang banyak disebutkan oleh sunnah dengan peringatan sangat keras. Ada lebih 20 hadits shahih dan hasan yang menerangkan sifat-sifatnya. Ini menunjukkan, khowarij kelompok yang sangat buruk dan berbahaya bagi kaum muslimin. Banyak orang bisa tertipu karena zahir mereka terlihat sangat shalih dan bertakwa. Sangat keras dalam masalah iman dan kekufuran, sangat rajin ibadahnya, dan menunjukkan sikap beda dengan kebanyakan manusia. Terhadap pihak-pihak yang tak sepaham dari kalangan kaum muslimin, mudah mengafirkan sampai menghalalkan darah. Inilah madzhab mereka yang sangat menonjol. Para ulama telah membicarakan tentang ciri-ciri utama kelompok ini, namun semua itu hanya kriteria-kriteria yang mendekati hakikat mereka, petunjuk-petunjuk yang mengindikasikan kelompok ini sepanjang zaman. Syaikh ‘Ammar al-Shoyashinah dalam tulisannya “Sifat-sifat Khawarij dalam Sunnah Nabawiyah” menyebutkan 8 sifat kelompok khawarij yang paling menonjol. Pertama, kelompok ini didominasi orang-orang yang berusia muda. Sedikit sekali orang tua atau sesepuh yang berilmu dan berpengalaman di tengah-tengah mereka. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengisyaratkan, Hudatsa’ al-Asnan. Al-Hafidz Ibnul Hajar dalam Fathul Baari (12287) berkata, “al-Hadats adalah berusia muda.” Kedua, terlalu berani berkomentar (sembrono) dan minus ilmu. Umumnya kelompok khawarij dan anak-anak muda yang mengadopsi pemikiran mereka adalah orang-orang yang memiliki semangat tinggi dalam beragama, namun mereka suka terburu-buru dan tidak sabar. Mereka mudah berkomentar, menyimpulkan hukum dari satu masalah, dan mudah menghakimi. Padahal mereka tidak menguasai disiplin ilmu syar’i dan kaidah-kaidah hukum, berpandangan pendek, berwawasan sempit, dan tidak memiliki bashirah. Sinyal ini terdapat dalam sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tenang sifat mereka, “Hudtsa’ al-Asnan, Sufaha’ al-Ahlam”. Yakni berusia muda dan berpikiran pendek, sempit, dan sembrono. Hal ini menunjukkan bahwa kematangan usia dan pengalaman hidup itu mempengaruhi kepribadian, kemampuan membaca situasi dan menyimpulkannya. Ketiga, berbangga diri (sombong) dan merasa tinggi (hebat). Mereka terlalu membanggakan kemampuan diri dan amal mereka sehingga mereka sering memamerkan jasa dan aktifitas mereka. Mereka merasa yang paling pintar sehingga suka merendahkan para ulama. Menghadapi persoalan dan peristiwa tanpa mau melakukan investigasi dan menelusuri kasusnya, dan tidak mau kembali kepada ulama di bidangnya. Keempat, memiliki semangat tinggi dalam ibadah. Mereka adalah orang-orang yang rajin shalat, puasa, membaca Al-Qur'an, banyak berdzikir, dan berkorban untuk dien ini. Semua ini yang membuat mereka tertipu dan berbangga diri. Sehingga Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memperingatkan para sahabatnya tentang sifat khawarij, bahwa kuantitas tilawah, shalat dan puasa para sahabat tidak ada apa-apanya di hadapan amal-amal mereka. (HR. Muslim) Kelima, salah memahami ayat-ayat Al-Qur'an bersamaan dengan seringnya mereka membacanya. Kaum khawarij sering menampilkan Al-Qur'an dan berdalil dengannya, tapi tanpa dibarengi ilmu dan pemahaman yang benar. Mereka sering meletakkan ayat bukan pada tempatnya. Sehingga disifati oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “mereka membaca Al-Qur'an tapi Al-Qur'an itu tidak melampui tenggorokan mereka.” (HR. Muslim) Imam Nawawi menjelaskan maksudnya, “Bacaan Al-Qur'an mereka tidak membawa manfaat untuk mereka kecuali melewati lisan mereka saja, bacaan itu tidak sampai kepada hati mereka.” Keenam, hebat dalam beretorika dan orasi. Kalimat-kalimat mereka sangat bagus dan indah. Mereka ahli berargumen dan menyeru kepada tahkim syariah sehingga hukum itu dikembalikan kepada Allah dan mengajak memerangi orang murtad dan kafir. Tapi perbuatan mereka menyalahi perkataannya. Orang-orang murtad dan kafir menurut mereka tidak seperti yang dipahami para ulama. Serampangan dalam menghukumi kafir dan murtad. Sehingga lebih senang menumpahkan darah sesama muslim yang dianggap kafir daripada menghadapi orang kafir asli yang tak diragukan lagi kekafirannya. Ketujuh, takfir (gampang mengafirkan pihak lain dari kaum muslimin) dan menghalalkan darah mereka. Ini sifat khas mereka yang membedakan dari selainnya. Mereka mengafirkan seenaknya dan menghalalkan darah orang-orang yang berbeda dengannya. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengabarkan tentang mereka, “Mereka membunuhi orang-orang Islam dan membiarkan penyembah berhala.” (Muttafaq ‘Alaih) Karena sebab inilah, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam sangat mencela kaum khawarij. Hal ini karena mereka menghukumi kafir orang-orang yang menyalahi kesimpulan mereka. Saat mereka menghukumi kafir kaum muslimin tersebut, maka mereka menghalalkan darah kaum muslimin. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa berkata, “Sesungguhnya mereka menghalalkan darah ahli kiblat (orang Islam) karena mereka meyakini bahwa mereka telah murtad, dan ini lebih banyak daripada mereka menghalalkan darah orang-orang kafir (asli) yang tidak murtad.” Kedelapan, suka tampil beda dari yang lain baik dalam berpakaian, berperilaku dan slogan-slogan. Seperti pada zaman Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, mereka suka menggunduli rambut. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah mengabarkan cirri mereka ini, “Ciri khas mereka adalah mencukur habis rabutnya.” (HR. Al-Bukhari). Imam al-Qurthubi berkata menjelaskan tentang ciri khas mereka di atas, “Mereka menjadikan itu sebagai tanda bagi mereka karena menolak perhiasan dunia dan simbol untuk dikenal.” Wallahu A’lam. - See more at: http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2014/10/23/33536/8-sifat-khawarij-dalam-sunnah/#sthash.9jkkrQg7.dpuf