Pertanyaan:
Dalam shalat, apa boleh kita membaca Al-Fatihah dalam hati; tanpa menggerakkan bibir?
0857884900**
Jawaban:
Oleh: Ust. Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
Salah satu rukun shalat adalah membaca surat Al-Fatihah. Ia dibaca di setiap rakaat shalat, pada shalat fardlu dan shalat sunnah, shalat jahar dan shalat sirr. Kewajiban ini bagi imam, makmum, ataupun yang shalat sendirian -sebagaimana yang dicantumkan oleh Imam al Bukhari sebagai bab dalam kitab al-Shalah- berbeda dengan pendapat para fuqaha yang terdahulu maupun sekarang yang tidak mewajibkannya atas makmum. Alasan mereka, bahwa bacaan imam adalah bacaan makmum.
Dan pendapat yang paling benar –wallahu a'lam- adalah pendapatnya imam al Syafi'i, Imam al Bukhari, jama'ah ahli hadits, dan selainnya. Yaitu imam dan makmum wajib membaca surat al-Fatihah baik dalam shalat jahriyah maupun shalat sirriyah.
Kesimpulan di atas didasarkan pada hadits Ubadah bin Shamit, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
“Tidak sah shalat bagi yang tidak membaca al Fatihah.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)
Juga hadits dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ ثَلَاثًا غَيْرُ تَمَامٍ فَقِيلَ لِأَبِي هُرَيْرَةَ إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الْإِمَامِ فَقَالَ اقْرَأْ بِهَا فِي نَفْسِكَ
“Barangsipa yang mengerjakan shalat dan tidak mmbaca Ummul Qur’an (al Fatihah) di dalamnya, maka shalatnya terputus –beliau mengucapkannya tiga kali- dan tidak sempurna. Dikatakan kepada Abu Hurairah radliyallaahu 'anhu, “sesungguhnya kami shalat di belakang imam.” Maka beliau berkata, “bacalah dalam hatimu.” (Hadits shahih riwayat. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, dan Ibnu Majah)
Ubadah bin Shamit Radhiyallahu 'Anhu berkata, “Kami shalat Shubuh di belakang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam lalu beliau membaca ayat dan kelihatannya beliau mendapat kesulitan dalam membacanya. Setelah selesai beliau bertanya, “barangkali kalian ikut membaca di belakang imam kalian?” Kami menjawab, “benar, dengan suara lirih wahai Rasulullah.” Beliau bersabda:
لَا تَفْعَلُوا إِلَّا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَإِنَّهُ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِهَا
“Janganlah lakukan, kecuali membaca al Fatihah, karena tidak sah shalat bagi yang tidak membacanya.” (HR. Abu Dawud, hadits ini dicantumkan imam al Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim: IV/123) dan hadits-hadits lain yang semakna.
Perlu dicatat, siapa yang mengambil pendapat ini tidak boleh menyalah-nyalahkan dan mencela orang yang berbeda pendapatnya. Karena masalah ini adalah majal khilaf. Tidak boleh menjadikan khilaf ulama dalam masalah ini sebagai sarana untuk mengobarkan kebencian, perpecahan, dan permusuhan sesam muslim.
Hakikat Membaca
Tidaklah disebut membaca kecuali dengan menggerakkan lisan dan kedua bibir sehingga keluar suara walau hanya terdengar oleh orang yang membaca saja. Sedangkan orang yang membaca dalam hatinya saja, tidak lah disebut qari' (orang yang membaca). [Baca: Membaca Al-Quran Tanpa Gerakkan Lisan, Apa Ditulis Pahala Membaca?]
Jadi, haruslah ada suara yang keluar untuk disebut membaca. Dan itu tidak akan muncul kecuali dengan menggerakkan lisan dan kedua bibir. Kecuali orang bisu. Ia berudzur untuk melakukan itu.Cukup baginya beramal sesuai kemampuannya dan berusaha keras sehingga ia tahu telah sampai pada yang dimaksudnya.
Yang diperintahkan dalam shalat adalah membaca, “Tidak sah shalat bagi yang tidak membaca al Fatihah.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah). Tidaklah disebut membaca kecuali dengan melafadhkannya. Ini tidak bisa kecuali dengan menggerakkan lisan dan kedua bibir. Sehingga tidak boleh seseorang mencukupkan dengan hatinya saat membaca Al-Fatihah dalam shalatnya. Berarti ia tidak mengerjakan rukun dari rukun shalat. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sumber : http://www.voa-islam.com/islamia/konsultasi-agama/2012/12/17/22395/hukum-membaca-alfatihah-hanya-dalam-hati-saat-shalat/
Anda sedang membaca artikel tentang Hukum Membaca Al Fatihah Hanya Dalam Hati Saat Shalat dan anda bisa menemukan artikel Hukum Membaca Al Fatihah Hanya Dalam Hati Saat Shalat ini dengan url https://hadiedjava.blogspot.com/2013/01/hukum-membaca-al-fatihah-hanya-dalam.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Hukum Membaca Al Fatihah Hanya Dalam Hati Saat Shalat ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Hukum Membaca Al Fatihah Hanya Dalam Hati Saat Shalat sumbernya.
Saturday, 5 January 2013
My Profile
Blog Archive
-
▼
2013
(27)
-
▼
January
(8)
- STOP!! Perayaan Tahun Baru Masehi = Hari Raya Kafi...
- Salah Kedaden (Parikan Anti JIL Karya Ki Hartono A...
- Kasih Sayang Itu Bernama Ibu
- Tetap Damai Dalam Bagaimanapun Jodoh Kita
- Selamatkan Dirimu Dari Neraka Dengan Sedekah
- Hukum Membaca Al Fatihah Hanya Dalam Hati Saat Shalat
- Keutamaan Dzikir Dan Tasbih
- Ternyata Menghafal Al Qur'an Mencerdaskan Otak
-
▼
January
(8)
Like This Site
Powered by Blogger.
0 Komentar:
Post a Comment